PGRI Kubu Raya Pelopor Lomba Baca Puisi Berpasangan

Minggu, 12 Maret 2023 | Kubu Raya

Kubu Raya - Pengurus Kabupaten Persatuan Guru Republik Indoensia (PK PGRI) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar lomba baca puisi berpasangan semua kategori, mulai dari SD, SMP, SMA dan kategori guru yang berlangsung di ruang Praja Utama aula kantor bupati Kubu Raya, Sabtu (11/3/2023) pagi.

Lomba baca puisi berpasangan ini mengusung tema "Di Bawah Payung Keberagaman" dengan judul "Pemuda Perangkat Pemersatu Bangsa" yang merupakan hasil karya Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.

Ketua Panitia lomba baca puisi berpasangan S.P Listiyanti mengatakan, digelarnya lomba ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kepada peserta didik maupun gurunya.

"Adapun peserta yang ikut dalam perlombaan ini sebanyak 33 pasang peserta, yang mana masing-masing kategori terdiri dari 9 pasang peserta lomba yang mewakili dari masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya," kata Listiyanti di sela kegiatan lomba.

Ia menambahkan, sebenarnya jumlah pesertanya ada 36 pasang, namun ada 3 pasang peserta dari kategori SMA yang tidak mengikuti perlombaan ini, sehingga total jumlahnya 33 pasang peserta.

"33 pasang peserta lomba baca puisi ini sebelumnya mengikuti lomba di tingkat kecamatan. Jadi, peserta yang ikut jari ini merupakan peserta terbaik yang mewakili masing-masing kecamatan," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua PK PGRI Kubu Raya, Muhammad Ayub merasa bangga dengan penampilan dan kreatifitas peserta lomba, karena dari lomba ini sudah tampak talenta dan kemampuan dari masing-masing peserta.

"Memang, tujuan digelarnya lomba baca puisi berpasangan ini untuk membangun talenta dan karakter. Yang mana isi dari puisi ini yang dibacakan peserta ini merupakan hasil karya dari Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang mengadung banyak pesan yang tersirat," ujar Ayub.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya itu menambahkan, adapun pesan yang tersirat itu di antara pesan keberagaman, persatuan dan pesan mendunia.

"Tentunya isi dari pesan puisi ini sangat bagus jika ditancapkan dan ditanamkan kepada peserta didik dan guru kita," ucap Ayub.

Ayub menjelaskan, lomba baca puisi berpasangan ini merupakan yang pertama kali digelar, karena ia belum menemukan dan membaca artikel dari internet daerah yang menggelar perlombaan ini.

"Ini khusus untuk baca puisi berpasangan, bukan yang tunggal. Mungkin yang tunggal sudah banyak yang banyak menggelarnya. Kalau memang belum ada daerah lain yang menggelar lomba ini, berarti Kubu Raya merupakan pelopornya," katanya, menjelaskan.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda, Mahendrawan menilai, lomba ini sangat penting untuk membangun karakter dan keberanian peserta didik untuk tampil dan berbicara dan komunikasi di depan umum.

"Karena isi dari puisi ini, bagaimana perjalanan bangsa ini tergambarkan. Jadi, dalam satu puisi inipun sudah bisa memperlihatkan bagaimana perjalanan dan suasana batin dari setiap titik-titik perjalanan dari zaman penjajahan, kebangkitan sampai kepada mempersatukan bangsa ini," kata Muda.

Muda menuturkan, pesan yang ada dalam puisi ini ialah untuk mengingatkan kepada pemuda zaman sekarang jangan sampai malu dengan pemuda zaman dulu yang mampu menembus zaman.

"Pemuda hari ini sudah dimanjakan teknologi informasi jangan sampai justru lemah, rapuh, mudah rapuh dan cengeng. Kita ingin mewujudkan generasi yang kokoh dan bisa bersaing di era global saat ibu," katanya, mengakhiri.

sumber