Pemerintah Kecamatan Sungai Raya Akui CMS Mampu Minimalisir Resiko Penyimpangan di Desa

Rabu, 13 Oktober 2021 | Kubu Raya

Kubu Raya - Pemerintah Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) merasa terbantu dengan diterapkannya CMS dalam tata kelola keuangan di semua (118) desa di Kubu Raya, karena selama diterapkannya sistem ini sangat membantu meminimlisir permasalahan di desa.

Untuk memaksimalkan penerapan sistem ini, Kasi Pemerintahan Indo Machdori Sutiyo mengatakan pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap SDM di 20 desa di Kecamatan itu dalam pengelola keuangan desa dengan sistem non tunai melalui aplikasi Cash Management System (CMS). Karena menurutnya aplikasi CMS ini merupakan terobosan yang luar biasa dan bentuk kepedulian serta komitmen pak bupati Muda Mahendrawan membentengi kepala desanya dari penyalagunaan anggaran desa, sehingga desa bisa lebih cepat maju dan berkembang.

“Bagi kami di kecamatan yang memiliki fungsi koordinasi dan pembinaan di desa tentunya kami sangat terbantu sekali dengan sistem CMS ini karena membantu meminimalisir dan bahkan tidak ada lagi laporan di masyarakat terkait tata kelola keuangan desa”, kata Indo Machdori Sutiyo saat menjadi narasumber dalam Dialog Luar Studio RRI Pontianak bersama Kabid Keuangan dan Aset Desa DPMD Kubu Raya Rini Kurnia Solihat, Kepala Desa Teluk Kapuas Abdul Halim Abdullah dan Kepala Desa Parit Baru Musa Abdul Hamid dengan tema Penerapan CMS Desa di aula Kantor Camat Sungai Raya, Selasa (12/10/2021) pagi.

Dirinya mengharapkan dengan diterapkan CMS ini, desa mampu membangun SDM tangguh dan unggul dalam menerapkan semua sistem pengelolaan yang ada di desa, karena masalah SDM itu terkait dengan masalah laporan. Meski semua desa di kecamatan Sungai Raya ini sudah menyampaikan penyelenggaraan pemerintah desa, namun terkadang masih ditemukan penyampaian penyusunan pelaporan mengalami keterlambatan.

“Jadi kami mohon dengan adanya sistem ini, laporan tersebut bisa lebih cepat diselesaikan, karena semuanya sudah berbasis sistem yang membuat semuanya lebih mudah sehingga tidak ada kesulitan yang dihadapi dese-desa”, ujarnya.

Dirinya mengakui, jika berbicara pembinaan, SDM dan anggaran di kecamatan belum memadai untuk membina 20 desa ditambah 2 desa persiapan. Meski demikian pihaknya akan langsung turun ke lapangan melakukan pembinaan ke desa-desa dan terkadang dari pihak desa mengundang kecamatan untuk melakukan pembinaan terhadap SDM nya.

“Meski demikian, pembinaan ini belum bisa kami lakukan secara maksimal, pun demikian kami terus berbenah mengikuti perubahan yang ada, karena kami ingin di kecamatan ini bisa memberikan pembinaan terus-menerus ke desa, agar desa bisa lebih mandiri dan SDM nya lebih unggul”, ucapnya.

Indo menyampaikan, terkait anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai, pihaknya hanya menerima laporan dari masing-masing desa karena dari kecamatan sendiri juga menyaluran bantuan sosial dari Dinas sosial yang disampaikan melalui desa karena kepala desalah yang lebih mengetahui warga yang berhak menerimanya.

“Pengawasan penyaluran BLT ini akan terus kami lakukan dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa agar penyaluran BLT Dana Desa (DD) itu tidak salah sasaran. Jika ada laporan dari desa, maka kami akan langsung turun ke lapangan. Terkadang kami selalu mengingatkan jangan sampai BLT ini menimbulkan permasalahan.

>SUMBER<