Mengenal Apa Itu ChatGPT

Kamis, 02 Maret 2023 | Nasional

Sungai Raya - Platform ChatGPT viral di media sosial dan ramai dibicarakan di media sosial Twitter. ChatGPT bekerja seperti sistem pencarian seperti Google, namun berbentuk chat. ChatGPT adalah sebuah perangkat lunak berbentuk chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI.

GPT dalam ChatGPT merupakan singkatan untuk Generative Pre-trained Transformer. Dikutip dari Fast Company, istilah ini merujuk pada kemampuan teknologi untuk memahami dan menghasilkan serangkaian ide kompleks. OpenAI menyatakan bahwa model ChatGPT mereka dilatih menggunakan teknik pembelajaran mesin yang disebut Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF). Selain itu, ChatGPT juga dapat dioptimalkan melalui fine-tuning dengan cara menambahkan data latih yang spesifik untuk tugas tertentu, sehingga hasilnya lebih akurat.

ChatGPT dilatih dengan menggunakan milyaran kalimat dari berbagai sumber, sehingga model ini dapat menangkap berbagai gaya bahasa dan konteks percakapan. 

Secara umum, ChatGPT bisa membuat teks sesuai perintah, melengkapi kalimat, menerjemahkan kalimat dari berbagai bahasa, hingga membuat dialog percakapan. Bahasa utama yang didukung ChatGPT adalah bahasa Inggris. Namun, chatbot AI dari OpenAI ini juga mendukung 94 bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia, Jawa, Perancis, Rusia, Italia, Portugis, hingga bahasa Arab.

Manfaat dan Kelebihan ChatGPT

Dengan kemampuan Chat GPT untuk menghasilkan teks secara otomatis, ini dapat membantu misalnya untuk content creator menyelesaikan proyek dengan lebih cepat dan efisien, karena mereka tidak perlu menulis teks secara manual untuk setiap proyek.

Manfaat ChatGPT yang lainnya adalah kemampuan untuk menghasilkan jawaban yang sangat natural dan berguna. Karena dilatih menggunakan teknik pembelajaran mesin yang canggih, user dapat memperoleh jawaban yang relevan dan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. ChatGPT juga dapat menangani berbagai macam topik dan memberikan jawaban yang akurat dan tepat. ChatGPT juga bisa membantu coding, menyederhanakan tugas, membantu membuat konten website, dan membuat tulisan.

Selain itu, ChatGPT dapat terus belajar dan meningkatkan kemampuannya dengan mengakses informasi baru sehingga dapat memberikan jawaban yang lebih baik di masa mendatang.

Resiko dan Bahaya ChatGPT

1. Membuat Malware

ChatGPT bisa membuat malware tanpa henti, karena ChatGPT merupakan AI. ChatGPT dapat membuat variasi pada kode malware agar sulit dideteksi dan dihentikan. Mutasi kode malware yang cepat sangat berbahaya bagi keamanan perangkat.Malware adalah software yang bekerja dengan cara memasuki perangkat tanpa izin. Selanjutnya menyebabkan kerusakan pada sistem, server dan jaringan komputer.

2. Menggantikan Pekerjaan Penulis

ChatGPT dapat menghasilkan tulisan atau teks dari apapun pertanyaan yang diajukan. Kecanggihan ini membuat para pekerja pada bidang konten penulisan terancam. Banyak orang beralih dari mempekerjakan penulis ke ChatGPT AI karena tidak perlu membayar.

3. Phishing dan Penipuan

Umumnya phishing (pemerasan) mudah dikenali karena narasinya yang kacau. Tetapi dengan ChatGPT, susunan kalimatnya baik dan terlihat tidak tampak seperti phishing. ChatGPT pernah dicoba dan memberikan tulisan dengan pesan phishing.

4. Menipu Rekrutmen Karyawan

Saat melamar pekerjaan, prosesnya didahului pendaftaran, serangkaian tes, hingga proses wawancara. Berbagai cara dilakukan seseorang agar diterima. Namun, teknologi AI bisa mengalahkan orang-orang yang tidak menggunakannya.

5. Kecurangan Ujian di Sekolah

Hadirnya ChatGPT sangat mengkhawatirkan lembaga pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi AI, siswa bisa berbuat curang. Di New York, Amerika Serikat sudah banyak guru yang memergoki siswanya menggunakan ChatGPT. Sampai akhirnya pemerintah kota New York melarang penggunaan ChatGPT.

6. Spam

Spam mungkin tidak berbahaya, namun cukup meresahkan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna.

Penasaran ingin mencoba ChatGPT? begini caranya

Perlu dicatat, chatbot ChatGPT OpenAI ini situs yang diakses lewat browser, bukan berbentuk aplikasi yang diunduh di toko aplikasi. Anda cukup membuka browser di ponsel atau pc/laptop. Kunjungi link ChatGPT ini https://chat.openai.com/ kemudian login akun OpenAI.

Login bisa menggunakan akun Google (akun Gmail). Setelah berhasil login, silakan masukkan kalimat pertanyaan atau perintah pada kolom percakapan yang tersedia. Selanjutnya, kirim input tersebut dan ChatGPT akan memberikan jawabannya. Pengguna bisa mendapatkan tanggapan yang berbeda dari ChatGPT dengan mengetuk opsi “Try Again”.

Bila sudah pernah login, pengguna bisa kembali menggunakan ChatGPT kapan saja mereka mau. Biasanya, riwayat pertanyaan dari pengguna serta jawaban ChatGPT bisa dilihat di pojok kiri atas.

Masih punya keterbatasan

Beberapa sumber mengungkap bahwa chatbot milik OpenAI ini masih berpotensi menampilkan data yang salah, memberikan informasi yang bias, ataupun memberikan jawaban yang salah.

“ChatGPT terkadang menulis jawaban yang terdengar masuk akal, tetapi sebenarnya salah atau tidak masuk akal,” tulis OpenAI pada laman resminya pada 30 November 2022.

Kini, ChatGPT banyak digunakan orang karena chatbot AI gratis ini bisa menjawab berbagai pertanyaan secara luwes. Luwes disini maksudnya, ChatGPT bisa memahami konteks percakapan dan memberi teks jawaban sesuai konteks, sehingga tidak kaku layaknya robot.

Pengguna aktif bulanan ChatGPT bahkan diklaim tembus angka 100 juta orang per awal Februari lalu. Setidaknya begitulah menurut laporan dari perusahaan finansial asal Swiss, UBS. Menurut UBS, yang mengutip data pengukur trafik internet dan situs web Similarweb, angka tersebut merupakan jumlah pengguna aktif bulanan per akhir Januari 2023.

ChatGPT sendiri diluncurkan pada November 2022 lalu, artinya hanya butuh waktu dua bulan bagi OpenAI untuk menarik 100 juta pengguna aktif bulanan ke platform chatbot tersebut.