Lestarikan Budaya, Rangkul Lebih Banyak Generasi Muda

Selasa, 09 November 2021 | Kubu Raya

SUNGAI RAYA – Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disparpora) Kabupaten Kubu Raya, Iping Hindrawati mengapresiasi upaya komunitas seni budaya di Kubu Raya dan sejumlah pihak lainnya, yang berupaya merangkul generasi muda dalam mengenalkan dan melestarikan budaya lokal.

Iping memisalkan bagaimana pada Sabtu malam (6/11) lalu, saat dirinya diundang menghadiri pentas seni wayang yang digelar Sanggar Wayang Hamiluhung di Jalan Wonodadi, Sungai Raya. Dalam pagelaran seni tersebut dirinya melihat cukup banyak pemuda-pemudi yang dilibatkan untuk ikuta serta bermain gamelan hingga menjadi dalang.

“Dengan memberikan ruang dan kesempatan bagi pemuda-pemudi untuk tampil dalam pagelaran seni seperti ini, secara tak langsung juga membuat mereka menjadi kian bersemangat dan merasa diakui keberadaan dan perannya dalam mengenalkan seni budaya daerah, sehingga pada akhirnya secara tak langsung generasi milienal ini memiliki kesadaran sendiri untuk ikut melestarikan budaya lokal,” kata Iping, Senin (8/11) di Sungai Raya.

Tidak hanya seni budaya Jawa, pihaknya juga memberikan porsi yang sama untuk terus mendukung berkembangnya pelestarian seni budaya daerah lainnya di Kubu Raya. Agar upaya yang dilakukan bisa maksimal, pihaknya akan mengoptimalkan koordinasi dan kerja sama dengan OPD terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya. “Dinas Pendidikan dan Kebudayaan inii tugasnya menggali potensi-potensi budaya daerah, sedangkan kami dari Disparpora tugasnya mempromosikan atau mengenalkan hasil seni budaya lokal yang ada di Kubu Raya ini dengan merangkul banyak pihak,” jelasnya.

Iping mencontohkan pada Minggu (7/11) kemarin pihaknya sengaja menggelar lomba sampan kato di Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, yang letaknya tak jauh dari salah satu objek cagar budaya Kubu Raya, yakni Masjid At-Tamimi di Sungai Kupah. “Dalam lomba sampan kato itu diiukuti cukup banyak kalangan pemuda dan dihadiri beragam kalangan. Harapan kami, selain merangkul masyarakat terutama kalangan pemuda untuk melestarikan sampan kato, di sisi lain kami juga berupaya mengenalkan ke masyarakat kalau di Sungai Kupah juga ada salah satu cagar budaya yang dimiliki Kubu Raya, sehingga masyarakat bisa kian kenal dan ikut melestarikan cagar budaya yang ada ini,” ungkapnya.

Iping juga melihat seiring dengan tumbuhnya persatuan paguyuban di Kubu Raya, membuat upaya untuk menggali, mengenalkan, sekaligus melestarikan budaya daerah khususnya di Kubu Raya ini bisa menjadi lebih baik. “Tentunya saya kembali berharap, dalam menggali dan mengenalkan hingga melestarikan seni, budaya lokal ini kita bisa sama-sama merangkul masyarakat khususnya generasi muda, karena selain bisa diberdayakan untuk ikut melestarikan budaya lokal, dengan mengikuti beragam kegiatan positif seperti kegiatan seni budaya ini juga akan membuat mereka sibuk dengan hal-hal yang positif sehingga bisa terhindar dari berbagai kegiatan atau pergaulan negatif,” pungkasnya.

Secara terpisah, pemuda Desa Limbung, Rifai (30) mengaku beberapa tahun terakhir bersemangat mendalami seni wayang. Dirinya pun kian termotivasi latihan dan bergabung di Sanggar Wayang Hamilihung untuk mengasah kemampuan diri bermain gamelan dan menjadi dalang, ketika melihat cukup banyak remaja disekitar desanya belakangan juga antusias mendalami seni wayang.

Melihat banyak dampak positif yang didapat dari seni wayang, Rifai pun berharap ke depan akan lebih banyak pihak yang mendukung sanggar seni wayang di Kubu Raya, untuk terus berkembang dan merangkul lebih banyak masyarakat khususnya kalangan generasi muda.

“Bagi saya sebagai salah satu orang pecinta seni wayang, saya menilali seni wayang ini asik dan mampu memberikan pesan moral bagi siapa saja yang menyimaknya dengan baik. Dan saya juga meyakini jika kita tekuni seni wayang termasuk seni budaya lokal lainnya yang ada di daerah masing-masing, tentunya hal tersebut secara tak langsung juga bisa membentengi diri kita dari pergaulan negatif di zaman modern seperti saat ini,” ucapnya.

Sementara Dewi (19), salah satu pemain gamelan mengaku senang bisa terlibat langsung dalam pagelaran seni wayang. “Senang saja, bisa ikut terlibat dalam pagelarn seni ini. Karena selain bisa melanyalurkan hobi saya dan teman secara tak langsung juga bisa mengedukasi dan menyampaikan pesan moral dan sejenisnya melalui seni wayang,” jelasnya.

Remaja asal Desa Tebang Kacang, Kecamatan Sungai Raya ini pun mengaku kian termotivasi untuk terus belajar dan melestarikan seni wayang, termasuk gamelan. Dia merasa diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya memainkan gamelan.

“Sangat senang dan bangga kami diberikan kesempatan untuk tampil dan insya allah ini juga menjadi motivasi bagi saya dan teman-teman untuk lebih giat berlatih sekaligus mengenalkan dan melestarikan seni wayang khususnya di Kubu Raya,” tutup Dewi.

>SUMBER<