Kubu Raya Masuk Zona Merah, Optimalkan Testing dan Tracing

Kamis, 05 Agustus 2021 | Covid-19

SUNGAI RAYA – Dinas Kesehatan Kubu Raya akan terus mengoptimalkan testing dan tracing di Kubu Raya sebagai salah satu upaya penanganan dan mencegah penyebaran Covid-19 di kabupaten ini. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Marijan mengatakan bahwa sejak awal secara bertahap, pihaknya sudah melakuan hal tersebut bagi warga yang dinilai memiliki kontak erat dengan pasien yang telah terkonfirmasi Covid-19.

“Upaya testing dan tracing ini terus kami maksimalkan seiring dikeluarkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2021 yang mewajibkan daerah PPKM level III setidaknya harus bisa melakukan testing sebanyak 1.260 orang perharinya.

Karena cukup banyaknya testing dan tracing yang kami lakukan, sehingga wajar saja terjadi lonjakan kasus dan membuat Kubu Raya saat ini masuk menjadi zona merah,” kata Marijan kepada Pontianak Post, Rabu (4/8) di Sungai Raya.

Dalam upaya untuk terus mengoptimalkan pencegahan dan penyebaran Covid-19, pihaknya akan terus memperbanyak testing dan tracing terhadap warga yang dinilai memiliki kontak erat sebelumnya terhadap pasien konfirmasi Covid-19.

“Semakin banyak testing dan tracing, kami nilai akan lebih baik, sehingga lebih cepat ditangani dan dilakukan antisipasi lebih baik agar tidak bertambah kasusnya,” jelas Marijan.

Pihaknya pun akan memperketat sejumlah daerah di Kubu Raya yang masuk dalam zona merah, seperti di 17 desa dan empat kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Pontianak.

“Bagi desa-desa yang masuk zona merah, akan terus kami gencarkan penyuluhan terkait pencegahan penyebaran Covid-19, termasuk dengan mengingatkan masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol keshatan.

Jika tidak memilki keperluan penting di luar rumah,sebaiknya di rumah saja. Kalau pun terpaksa harus keluar rumah sebaiknya menggunakan masker dan disiplin prokes lainnya,” paparnya.

“Kami juga akan menyegerakan pelaksanaan naksinasi dosisi kedua bagi masyarakat Kubu Raya, khususnya warga di 17 desa tersebut dengan harapan bisa secepatnye meningkatkakn kekebalan kelompok bagi masyarakat di masing-masing desa ini,” jelas Marijan.

Lebih lanjut Marijan menambahkan, usai melakukan rapat koordinasi bersama Satgas Covid-19 Kubu Raya, Rabu (4/8), pihaknya sepakat untuk melakkukan testing bagi orang yang memiliki kontak erat dengan pasien isolasi mandiri di rumah dan di rumah sakit, dengan melibatkan Babinsa, Babinkamtbmas, dan Koramil di setiap desa.

“Sesuai dengan kesepakatan, nantinya akan diterjunkann sebagai 100 personel TNI untuk terlibat langsung membantu tenaga kesehatan dalam memberikan semangat bagi pasien yang sedang isolasi mandiri, sekaligus melakukan tracing dan testing bagi orang-orang terdekat pasien. Kami harapkan denga begitu akan lebih mudah bagi kami untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kubu Raya,” ucapnya.

Dalam upaya untuk mengoptimalkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kubu Raya, pihaknya saat ini juga menambah BOR yang semula hanya 15 tempat tidur, menjadi 20 tempat tidur bagi pasien.

“Kami juga akan mengoptimalkan pemanfaatan rumah singgah isolasi di tingkat desa, rumah isolasi di setiap kecamatan dan rumah isolasasi kabupaten yang terletak tak jauh dari RSUD Kubu Raya. Dan kami berharap masyarakat bisa berpatisipasi dalam upaya penanganan dan mencegah penyebaran Covid-19 dengan disiplin prokes dan turut menyukseskan vaksinasi Covid-19 di Kubu Raya ini,” ungkapnya.

>SUMBER<