Kenalkan Robo-Robo Sebagai Tradisi Berdoa untuk Keselamatan

Kamis, 07 Oktober 2021 | Kubu Raya

KUBU RAYA - Masyarakat Desa Air Putih Kecamatan Kubu, Kubu Raya melaksanakan tradisi Robo-robo, Rabu 6 Oktober 2021.

Ketua RT Tr 16 Blok D, Dusun Purworejo, Abdul Muin mengatakan Robo-robo merupakan tradisi ritual budaya suku melayu Kalimantan Barat yang rutin dilaksanakan setiap hari Rabu di pekan akhir bulan Safar dalam kalender Hijriyah.

“Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki sekaligus momentum doa bersama agar dilindungi dari bala’ atau bencana oleh Allah SWT,” jelasnya.

Abdul Muin menyampaikan dalam sambutannya, robo-robo tahun ini dilaksanakan dengan tema melestarikan budaya untuk mempererat silaturahmi dalam keberagaman di Desa Air Putih.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dusun, Ketua RT, tokoh agama dan masyarakat Desa Air Putih yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak, pemuda dan anak-anak dari berbagai suku.

Ujar Abdul Muin, robo-robo ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari pembukaan, pembacaan doa bersama, makan saprahan, lomba-lomba dan Hiburan Kuda Lumping Turonggo Sukmo Budoyo.

“Sekaligus penutup acara robo-robo sebagai bentuk kolaborasi budaya yang akan dilaksanakan pada Sabtu 9 Oktober 2021 mendatang,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat Desa Air Putih sangat antusias mengikuti kegiatan robo-robo.”Menurutnya acara ini juga mementum silaturahmi antar masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

Selain itu, tokoh agama Desa Air Putih, Jali mengatakan momentum Robo-robo tersebut untuk berdoa bagi para leluhur terdahulu dan berdoa agar Desa Air Putih terhindar dari musibah.

“Sekaligus berdoa agar pemilihan kepala desa tahun ini berjalan lancar sehingga terpilih kepala desa yang amanah dan dapat membawa desa air putih lebih baik lagi,” kata Jali selaku tokoh agama Desa Air Putih

Warga Desa Air Putih, Musa yang mengikuti rangkaian acara robo-robo berharap agenda positif ini rutin dilakukan karena sebagai ajang memperkenalkan kebudayaan lokal kepada anak atau generasi penerus.

“Agar mereka tahu dan terus menjaga eksistensi kelestrarian budaya, toleransi dan sifat gotong royong antar sesama,” katanya.

>SUMBER<