Hadiri Musrenbang, Sekda Kalbar Apresiasi Capaian Pemkab Kubu Raya

Kamis, 25 Maret 2021 | Kubu Raya

KUBU RAYA - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, A.L. Leysandri menyampaikan bahwa untuk paket strategis yang akan dilaksanakan tahun 2021 di Kabupaten Kubu Raya, yaitu Pembangunan atau penggantian Jembatan Korek - Pasak (Tahap 2) sebesar Rp 22,05 Miliar, dan Pembangunan Gedung SMA Negeri Tebang Kacang sebesar Rp 4,6 Miliar.

Hal itupun disampaikannya saat menghadiri sekaligus mewakili dan membacakan sambutan Gubernur Kalbar pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2022, di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu 24 Maret 2021.

Dalam sambutan yang disampaikan, Sekda Kalbar mengatakan Musrenbang RKPD kabupaten/kota merupakan salah satu tahapan dalam proses penyusunan RKPD kabupaten/kota tahun 2022 yang sekaligus merupakan pelaksanaan dari amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta beberapa peraturan pelaksanaannya.

Dan ia katakan bahwa dalam penyusunan dokumen perencanaan, undang-undang merupakan landasan yuridis dan operasional tahunan dalam penyelenggaraan pembangunan yang dikenal dengan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD).

"Dengan adanya pembangunan jembatan dan gedung sekolah ini, diharapkan dapat membantu peningkatan infrastruktur dan mendukung peningkatan IPM di Kabupaten Kubu Raya," harap Sekda Kalbar, Leysandri.

Dikatakannya, pada tahun 2020 lalu, persentase penduduk miskin Kalbar sebesar 7,24 persen, lebih kecil dari rata-rata nasional sebesar 10,19 persen.

Tingkat pengangguran terbuka Kalbar sebesar 5,81 persen, meningkat dibanding tahun sebelumnya, namun tetap lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata nasional yang berada pada angka 7,1 persen.

Sedangkan IPM Kalbar meningkat sebesar 0,01 menjadi 67,66 , namun masih berada di bawah rata-rata nasional sebesar 71,90.

Walaupun penduduk miskin dan pengangguran Kalbar relatif kecil, diungkapkannya bahwa pertumbuhan ekonomi Kalbar mengalami kontraksi sebesar -1,82. Dimana lebih baik dibandingkan capaian nasional sebesar -2,07.

Kemudian pengangguran terbuka Kubu Raya masih lebih tinggi dari nasional dan provinsi, yaitu 7,14 persen.

Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi lebih dalam dari nasional dan provinsi yaitu -2,43 persen.

"Kondisi ini jika dibandingkan dengan Kabupaten Kubu Raya. Maka, capaian empat indikator makro Kabupaten Kubu Raya hanya dua yang lebih baik dari nasional dan provinsi, yaitu kemiskinan sebesar 4,42 persen dan IPM sebesar 67,95 persen," ungkap Sekda Kalbar. (*)

Sumber Berita klik disini