Soal Vaksin Covid-19, Menkominfo: Jangan Sampai Ruang Publik Diisi Hoax
Senin, 19 Oktober 2020 | Nasional
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyebutkan, pemerintah bakal terus menyosialisasikan perihal kesiapan vaksin Covid-19.
Menurut Johnnya, hal ini untuk mencegah penyebaran hoaks di tengah masyarakat.
"Terkait vaksin ini saya ingin sampaikan untuk juga kita nanti membicarakannya dengan baik di tingkat masyarakat. Jangan sampai nanti ruang publik diisi dengan hoaks-hoaksnya terus," kata Johnny dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (18/10/2020).
Johnny mengatakan, ada sejumlah isu krusial terkait vaksin Covid-19 yang semestinya diketahui publik.
Misalnya, terkait banyaknya vaksin yang akan didatangkan pemerintah ke Indonesia.
Menurut Johnny, situasi tersebut tak lantas membuat masyarakat bisa divaksinasi sekaligus lantaran vaksin didatangkan secara bertahap dan butuh pengaturan.
Kemudian, Johnny memastikan, sebelum difungsikan, vaksin harus lebih dulu mendapat sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta World Health Organization (WHO).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga akan dilibatkan dalam sertifikasi halal vaksin.
"MUI ikut terlibat aktif di dalamnya dan nanti melalui fatwa akan mengeluarkan fatwa terkait itu. Jangan sampai lagi dipolemikkan itu," ujar Johnny.
Selain itu, Johnny juga ingin masyarakat tahu bahwa demand (permintaan) dan supply (persediaan) vaksin Covid-19 tak seimbang.
Banyak negara yang harus berebut untuk mendapatkan vaksin. Hal ini, kata dia, akan berpengaruh pada harga vaksin.
"Jangan sampai nanti proses vaksinasi menjadi persoalan di luar dari tujuan kesehatan itu sendiri. Ini perlu dilakukan orkestrasi komunikasi publik yang penting," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah telah memastikan finalisasi pembelian vaksin dari tiga perusahaan produsen vaksin Covid-19 di luar negeri.
Ketiga perusahaan itu telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia pada November mendatang.
Hal ini sebagaimana dilansir dari siaran pers di laman Kemenkomarives pada Senin (12/10/2020).
Berdasarkan siaran pers tersebut, di sela kunjungan kerja dan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan jajaran Pemerintahan China di Yunan, Tiongkok, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun serta Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir bertemu pimpinan tiga produsen vaksin Covid-19 pada Sabtu (10/10/2020).
 Berita Terbaru
-
Transmigrasi Patriot Jadi Fokus Kunjungan KSP
Kamis, 18 Desember 2025 05:36 WIB -
Puji Layanan Malam Puskesmas Kubu, Sujiwo Janjikan...
Kamis, 18 Desember 2025 03:50 WIB -
Bupati Sujiwo Resmikan Ruang Publik Kuala Batang
Kamis, 18 Desember 2025 03:14 WIB -
Jembatan Gantung Kubu Beroperasi Maksimal Tahun De...
Kamis, 18 Desember 2025 03:05 WIB