Pemerintah Kubu Raya Gelar Pertemuan, Bahas Aliran Lahumul
Kamis, 13 Oktober 2022 | Kubu Raya
Kubu Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menfasilitasi pertemuan antara masyarakat Sungai Bemban dengan kelompok Kajian Aliran Lahumul Insan. Rabu (20/10). Pertemuan berlangsung di aula Pamong Praja Kantor Bupati Kubu Raya. Dihadiri oleh sejumlah pihak terkait.
Asisten I Setda Kubu Raya, Mustafa, memimpin dan membuka pertemuan yang berlangsung secara tertutup tersebut.
Mustafa mengatakan, dirinya berterimakasih karena pihak-pihak terkait hadir dalam pertemuan. Dimana, pertemuan ini penting dilakukan, untuk mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan kajian aliran Lahumul Insan.
“Pertemuan ini bertujuan mencegah benturan yang terjadi di masyarakat Sungai Bemban,” kata Mustafa.
Mustafa berharap, melalui pertemuaan tersebut kedua belahpihak menyampaikan dan memaparkan pemahaman yang digunakan dalam melaksanakan aktifitas keagamaannya.
“Dipertemuan ini, kami hadirkan MUI dan Kemenag untuk menilai pemahaman atau kitab yang digunakan aliran Lahumul Insan serta menjabarkan tentang syariat islam yang baik dan benar,” jelasnya.
Ketua MUI Kubu Raya, Zamroni memaparkan, MUI berfungsi sebagai pengawal bagi penganut agama Islam, sebagai pemberi edukasi pembimbing bagi penganut agama Islam dan sebagai pemberi solusi bagi masalah keagamaan.
“Sebenarnya saya belum mengetahui ada gejolak permasalahan akibat Aliran Lahumul Insan, baru kami ketahui semenjak silahturahmi ini,” kata Zamroni.
Menurut dia, pertemuan ini sudah mengikutsertakan semua pihak yang berkompeten dan mempunyai spesifikasi dalam memutuskan atau mengambil langkah-langkah yang objektif mengingat hakikatnya setiap manusia memiliki hak dan kewajiban dalam menjalankan keyakinannya masing-masing sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945.
Untuk itu, lanjut Zamroni, dengan pertemuan itu, maka masalah yang terjadi harus cepat dapat diselesaikan. karena khawatir permasalahan itu akan menimbulkan asumsi dan persepsi yang negatif sehingga akan menjadi besar.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kubu Raya, Nahruji Sudiman mengatakan, otoritas perbedaan pemahaman Islam pada umumnya sebagaimana yang telah disepakati bersama MUI, seperti mengingkari rukun Iman dan rukun Islam, meyakini turunnya wahyu setelah Alquran, meragukan kebenaran Alquran, mengingkari Alquran sebagai sumber ajaran Islam, merendahkan dan melecehkan para nabi, meyakini nabi Muhammad bukan nabi terakhir serta mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil.
“Saya ingin pertemuaan ini disepakati dan tanggapi secara objektif karena sifatnya hanya tabayun untuk memperoleh penjelasan dan klarifikasi guna menyelesaikan permasalahan ini,” katanya.
Nahruji menyatakan, Kemenag akan bersifat netral dalam penyelesaian permasalahan dan berfungsi melakukan pembinaan jika terdapat masyarakat yang keluar dari pemahaman dan syariat yang sudah disepakati atau ditetapkan oleh pemerintah Indonesia
Sementara itu, Pimpinan Lahumul Insan Rusdiansyah menuturkan, bahwasanya Lahumul Insan mengambil nilai nilai insan didalam setiap hati dan jiwa manusia yang kekal.
“Saya mengajarkan kepada jemaah Lahumul Insan berdasarkan ajaran dari nenek moyang leluhur kami selaku guru yaitu Syech Abdullah Al Banjari dari Banjarmasin menggunakan kitab-kitab Bare atau Barencong,” ungkapnya.
Dia menerangkan, adapun keturunan Syekh Abdullah Al Banjari beserta saudaranya Syekh Arsyad Al Banjari yang semula menurunkan Keilmuan tersebut di wilayah Kampung Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya.
“Bahwa yang saya ajarkan merupakan perpaduan keilmuan syariat, tarekat, hakikat, makrifat yang yang berdasarkan atau berpedoman kitab Bare atau kitab Barencong,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam kitab Bare atau Barencong terdapat tiga pembahasan, yaitu kitab Barela diturunkan di Pulau Jawa, kitab Bareli diturunkan di Bugis – Makasar Sulawesi dan Kitab Barelu diturunkan di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
“Dengan adanya pertemuaan ini maka saya harap jika ada penyimpangan yang saya lakukan dalam ajaran ini silahkan langsung bertanya dan mengkonfirmasi agar tidak menimbulkan adanya opini yang menyudutkan saya dan kelompok Lahumul Insan,” pintanya.
“Karena pada intinya ajaran yang saya berikan kepada jemaah tetap dan tidak keluar dari Syariat Islam,” pungkasnya.
 Berita Terbaru
-
Patroli Gabungan Pastikan Natal Kondusif
Kamis, 25 Desember 2025 02:20 WIB -
Peresmian Bundaran Gaforaya, Pemkab Tak Izinkan Wa...
Rabu, 24 Desember 2025 11:11 WIB -
Beri Jasa Desain Gratis, Bupati Sujiwo Apresiasi P...
Rabu, 24 Desember 2025 09:29 WIB -
Bupati Sujiwo Minta Muslimat NU Bantu Pembangunan ...
Selasa, 23 Desember 2025 03:54 WIB