Lebih dari seribu Santri Ikuti Fasilitas Swab Antigen dan Genose Gratis dari Pemkab Kubu Raya
Senin, 31 Mei 2021 | Covid-19
KUBU RAYA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan memberikan fasilitas gratis Rapid Diagnostic Antigen Tes (RDT-ag) dan testing skrinning Covid-19 dengan menggunakan alat GeNose-C19 bagi santri yang akan kembali melanjutkan pendidikannya ke sejumlah pondok pesantren di luar Kalimantan Barat.
Pengambilan RDT-Ag dan test screening GeNose santri inipun, sudah dilakukan sejak tanggal 25 Mei lalu, setelah surat edaran tentang pemeriksaan RDT-Ag dan GeNose untuk santri Ponpes, baik di Kalbar maupun ke pulau Jawa dikeluarkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Marijan mengatakan, hingga kini sebanyak 287 santri sudah dilakukan rapid tes screening yang akan dipergunakan untuk santri melanjutkan pendidikan ke Ponpes di pulau Jawa.
Sedangkan screening GeNose dilakukan untuk santri yang menimba ilmu di Ponpes yang ada di Kalbar. Hingga hari ke-3, pihaknya sudah mengambil 897 Swab Antigen dan GeNose.
"Sebelum di GeNose, para santri lebih dulu digunakan swab antigen. Dengan harapan semua santri bisa lebih mudah, aman dan nyaman di bandara sehingga tidak tergesa-gesa. Hari ini, kita juga melakukan screening GeNose bagi santri yang akan pulang di Ponpes yang ada di Kalbar," kata Marijan.
Marijan menuturkan, swab antigen akan dilakukan sebelum hari keberangkatan.
Hal ini untuk mengantisipasi santri terlambat keberangkatan seperti yang terjadi beberapa hari lalu terlantar akibat terlalu lama menunggu hasil test GeNose dan swab.
“Untuk santri yang pulang ke Jawa, kita tidak melakukan testing GeNose di bandara, karena setiap orang memerlukan waktu 5 menit untuk mengetahui hasil screening COVID nya. Jika ada 12 orang tentunya memerlukan waktu 1 jam. Kondisi itu tentu akan menghambat proses pengambilan sampel," ucapnya.
Dan ia menambah, jika nantinya setelah pemeriksaan terdapat santri yang positif, maka pihaknya akan meminta santri tersebut untuk isolasi mandiri terlebih dahulu, jika kondisinya tidak parah, namun jika menderita sakit, akan kita isolasi di rumah sakit.
"Karena kita juga menghindari santri yang akan kembali ke Pondok Pesantrennya menulari santri yang lain, sehingga protab yang ada akan tetap kita laksanakan," ucapnya. (*)
 Berita Terbaru
-
Pemkab Tertibkan Pelanggaran GSP Pelaku Usaha
Senin, 22 Desember 2025 09:09 WIB -
Kedepankan Pendekatan Persuasif, Pemkab Bahas KDMP...
Senin, 22 Desember 2025 05:23 WIB -
Bupati Sujiwo Kecewa Pengusaha Tolak UMKM
Senin, 22 Desember 2025 03:59 WIB -
Pemkab Dukung KERABAT Perkuat Kerukunan Daerah
Senin, 22 Desember 2025 02:21 WIB