Kubu Raya Uji Coba Mulok Gambut dan Mangrove
Selasa, 06 September 2022 | Kubu Raya
Kubu Raya - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat bersama ICRAF dan Peat-IMPACTS melakukan uji coba kurikulum muatan lokal pendidikan lingkungan gambut dan mangrove selama dua hari di dua satuan pendidikan.
Satuan pendidikan yang mengawali uji coba adalah SMP Negeri 12 Sungai Raya di Jl. Transmigrasi, Dusun Sidomulyo, Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya. Kegiatan uji coba dilaksanakan Senin (5/9/2022) mulai pukul 08.00-13.00 WIB.
"Mulok ini kita anggap penting, karena menyangkut bagaimana membangun persepsi dan perspektif anak-anak,” ujar Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan kepada awak media usai Peluncuran Kurikulum Mulok Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove di SMP Negeri 12.
Dengan mengedukasi pentingnya gambut dan mangrove sejak dini, kata Muda, tentunya akan memberikan pemahaman serta mempengaruhi cara pandang mereka nantinya, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat daya tahan lingkungan.
“Ini akan membuat mereka paham sejak dari anak-anak,” kata Muda.
Ia menambahkan mulok berbasis gambut dan mangrove dinisiasi sejak tahun lalu oleh instansi terkait dengan menggandeng ICRAF.
Pertimbangannya, wilayah Kubu Raya memiliki ekosistem gambut yang luas. Bahkan, gambut telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat setempat.
“Sehingga anak-anak kita ini ke depan, bisa beradaptasi bahkan mencari terobosan sebagai solusi bagi kehidupan mereka, tapi tetap menjaga lingkungan,” harap Muda.
Koordinator Peat-IMPACTS, Andree Ekadinata menuturkan penyusunan mulok sebelum sampai pada tahap uji coba, telah melalui rangkaian tahapan yang cukup panjang.
Atas nama ICRAF, ia menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat, karena di tengah kesibukannya masih meluangkan waktu untuk memberikan karya dalam bentuk kurikulum bahan ajar mulok gambut dan mangrove.
ICRAFT melaui program Peat-IMPACTS, selain membantu dalam penyusunan kurikulum mulok dan membuat bahan ajar, juga akan memproduksi buku-buku bahan bacaan.
"Dan semua perlengkapan yang nanti dibutuhkan untuk mengajarkan topik gambut dan mangrove kepada sekolah," ujar Andree.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, M. Ayub sangat mengapresiasi Kepala Sekolah dan para guru di SMP Negeri 12, di tengah kesibukan mereka menjalakan tugas-tugas masih bisa mencurahkan perhatiannya demi suksesnya rencana besar membentuk pola baru bagi masyarakat ke depan melalui pendidikan secara masif dari sejak dini.
"Dari anak-anak hingga nanti mereka menjadi pelaku-pelaku pengelola negeri ini menggantikan kita," ungkap Ayub.
Kepala SMP Negeri 12 Syaknawi mengucapkan terima kasih kepada para pihak sehingga sekolahnya ditunjuk menjadi satu di antara tempat pelaksanaan uji coba kurikulum mulok.
Di SMP Negeri 12 ada tiga guru yang dipilih untuk mengajarkan mulok berbasis gambut dan mangrove untuk tiga mata pelajaran yaitu IPS di Kelas 7, IPA di Kelas 8, dan Bahasa Indonesia di Kelas 9.
"Mudah-mudahan kepercayaan ini kami jalankan dengan baik sesuai dengan amanah dan kemampuan kami," harap Syaknawi.
Satuan pendidikan kedua yang juga akan mengadakan uji coba Kurikulum Mulok yaitu SD Negeri 17 Rasau Jaya di Jl. Sekunder C, Desa Rasau Jaya III, Kecamatan Rasa Jaya. Uji coba akan dilaksanakan Selasa (6/9/2022) besok mulai pukul 08.00-13.00 WIB.
 Berita Terbaru
-
Patroli Gabungan Pastikan Natal Kondusif
Kamis, 25 Desember 2025 02:20 WIB -
Peresmian Bundaran Gaforaya, Pemkab Tak Izinkan Wa...
Rabu, 24 Desember 2025 11:11 WIB -
Beri Jasa Desain Gratis, Bupati Sujiwo Apresiasi P...
Rabu, 24 Desember 2025 09:29 WIB -
Bupati Sujiwo Minta Muslimat NU Bantu Pembangunan ...
Selasa, 23 Desember 2025 03:54 WIB