Kalimantan Barat Penyumbang Desa Mandiri Terbanyak. Bupati Muda turut Memberikan Dukungan

Jumat, 30 Desember 2022 | Kubu Raya

Kubu Raya – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menegaskan beberapa tahun terakhir terdapat peningkatan jumlah desa dengan status desa mandiri di Indonesia. Kalimantan Barat, lanjutnya menjadi salah satu provinsi penyumbang desa mandiri terbanyak saat ini.

Abdul Halim Iskandar menerangkan berdasarkan data yang dimiliki Kemendes PDTT, Indeks Desa Membangun (IDM) dari total 74.941 desa se-Indonesia, hingga saat ini jumlah desa berstatus mandiri sudah terealisasi sebanyak 6.238 desa. Sedangkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) IDM 2024 yang sebesar 5.000 desa.

“Itu artinya saat ini kita sudah mampu melampaui target RPJMN IDM desa mandiri sebanyak 1.238 desa mandiri dan Kalimantan Barat menjadi kontributor terbesar dalam pencapaian desa mandiri,” jelasnya, Rabu (28/12) saat menghadiri Rapat Konsolidasi Pendamping Desa di Kalimantan Barat, di Qubu Resort, Kubu Raya.

Meski mengaku telah melampaui target penambahan desa mandiri, namun pria yang kerap disapa Gus Menteri tidak memungkiri hingga saat ini masih terdapat desa tertinggal di Indonesia. “Masih ada desa tertinggal saat ini dan paling banyak di wilayah Papua, sedangkan di provinsi lain sudah banyak yang berkurang desa tertinggalnya,” ucapnya.

Berdasarkan pantauan pihaknya, di Kalimantan Barat, lonjakan atau penambahan jumlah desa mandirinya meningkat signifikan. Gus Menteri pun mengapresiasi dan berterimakasih kepada Gubernur Kalimantan Barat, kepala daerah disetiap kabupaten/kota hingga seluruh kepala desa di Kalimantan Barat yang fokus dan bersungguh-sungguh mendorong percepatan serius dalam upaya percepatan IDM untuk status desa mandiri.

Gus Menteri pun mengimbau semua pihak terkait seperti Kemendes PDTT, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan kementerian Lembaga lain di dalam melakukan intervensi dalam pembangunan desa, harusnya disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi desa masing-masing. “Agar hasilnya maksimal, itu kuncinya ada di sistem informasi desa yang hari ini datanya sudah masuk 87 persen total seluruh Indonesia sehingga peta kondisi desa di seluruh Indonesia sudah bisa dilihat dari manapun, dengan hanya membuka web nya saja,” papar dia.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, berdasarkan pemutahiran data Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2022, jumlah Desa Mandiri di Kalimantan Barat bertambah menjadi 586 desa, dimana sebelumnya pada tahun 2021 berjumlah 385 desa.

“Penambahan jumlah desa mandiri ini tidak terlepas dari kerja keras bersama pihak terkait, makanya dalam kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada para kepala desa, pendamping desa yang turut membantu mendorong peningkatan jumlah desa mandiri di Kalimantan Barat,” ucap Sutarmidji yang turut menghadiri Rapat Konsolidasi Pendamping Desa di Kalimantan Barat.

Sutarmidji menambahkan sebelumnya pada tahun 2018 jumlah desa tertinggal di Kalbar masih sekitar 928 desa, namun saat ini jumlah desa tertinggal di Kalbar menjadi 94 desa saja. “Semoga saja 94 desa ini dalam waktu dekat bisa kita dorong sama-sama untuk meningkat status menjadi menjadi desa mandiri,” ujarnya, seraya mengaku Pemerintah Kalimantan Barat akan terus berkomitmen mendorong kemajuan desa di Kalimantan Barat.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan turut mendukung upaya mendorong setiap desa di Kalimantan Barat termasuk di Kubu Raya menjadi desa mandiri.

“Namun yang paling penting adalah bagaimana kita melihatnya secara substantif, artinya tidak hanya soal status, tapi isinya. Misalnya kondisi setiap rumah tangganya bagaimana, sumber pangan lokalnya dan kemandirian pangannya apakah sudah terpenuhi atau tidak,” ucap Muda.

Di sisi lain, Muda melihat sistem data sangat penting, karena dengan sistem data by name bt addrees membuat semua pihak mengetahui kondisi setiap rumah tangga secara rinci di lapangan.

Muda menilai, IDM merupakan salah satu alat untuk memotivasi setiap desa untuk bergerak lebih cepat dalam mendorong pembangunan dan kemajuan di tingkat desa menjadi desa mandiri. “Namun yang lebih penting itu, bagaimana kita bisa sama-sama mendorong agar mandiri mulai dari rumah tangganya, mandiri masyarakatnya, mandiri pengelolaan pangannya, mandiri pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki dan sejenisnya,” pungkas Muda.

sumber