Disdikbud Kubu Raya Siap Hadapi Sirklus Perubahan Kurikulum dan Matangkan Merdeka Belajar

Selasa, 21 Desember 2021 | Kubu Raya

Kubu Raya - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat terus memantapkan persiapan untuk menghadapi siklus perubahan arus pada kurikulum dari pusat yang mengarah pada merdeka belajar dan menyasar ke kabupaten hingga ke sekolah-sekolah dengan merapatkan barisan dari seluruh elemen sumber daya yang ada, melalui rutinitas coffee morning yang baru digagas di Aula SMP Negeri 3 Sungai Raya, Senin (20/12 /2021).

Kegiatan itu dihadiri seluruh unsur pimpinan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, korwil seluruh kecamatan dan pengawas sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, M. Ayub mengajak seluruh elemen bergerak ke arah yang sama sebab, kebijakan kurikulum yang akan diterapkan di sekolah kedepan sudah mengarah pada merdeka belajar, sehingga sebelum kebijakan tersebut diterapkan secara menyeluruh, Ayub menginginkan seluruh unsur pimpinan di Dikbud Kubu Raya setidaknya sudah kenal dan akrab dengan kebijakan tersebut.

“Saat ini kebijakan penerapan kurikulum dari pemerintah Pusat tak lagi mengedepankan evaluasi secara akademis baik salah satunya dalam bentuk ujian nasional. Namun, sudah bergeser pada Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK),” kata Ayub.

ANBK menurut penilaian Ayub sudah tak lagi mengedepankan penilaian secara akademik, namun lebih kompleks dengan memasukkan unsur karakter hingga lingkungan satuan pendidikan.

“Tentu kita harus mempersiapkan diri. Meski demikian, beberapa waktu lalu kita juga menjadi bagian dari pelaksanaan ANBK sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Ada dinamika terjadi di lapangan, namun secara umum kita yakin hal itu bisa dilaksanakan secara serempak,” ungkapnya.

Ayub menilai negeri ini terus mengalami perubahan struktur kurikulum, namun yang terakhir pada penerapan K13, elemen pendidikan di Kubu Raya mengalami sedikit keterlambatan dalam penerapannya.

"Ada ketertinggalan dalam penerapannya. Untuk itu, pada kebijakan baru ini kita tidak ingin mengalami hal serupa. Jangan tertinggal utuk kedua kalinya,” tegas Ayub.

Untuk itu Ayub menginginkan pada tahun 2022 nanti seluruh elemen dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya bergerak bersama untk melakukan penajaman merdeka belajar.

“Saat ini kita memiliki SDM unggul mulai dari 35 orang guru inti, dan 43 orang guru penggerak. Merekalah yang menjadi agen perubahan dalam penyebaran ilmu dan pengalaman untuk menghadapi merdeka belajar,” paparnya.

Ia berharap, dengan adanya gerakan bersama tentu apa yang diupayakan bisa berjalan dengan rencana.

sumber