Bupati Muda Harap Pasar Minggu Pematang Tujuh Jadi Contoh Desa Lain untuk Mendorong Perekonomian

Selasa, 29 September 2020 | Kubu Raya

Pasar Minggu Pematang Tujuh kini menjadi model baru kegiatan ekonomi warga di tengah pandemi Covid-19.

Pasar Minggu yang dibangun oleh Pemerintah Desa Pematang Tujuh, Kecamatan Rasau Jaya, bersama alumni Akademi Paradigta Kubu Raya itupun merupakan sebuah pendidikan dan pelatihan terstruktur bagi kader Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dan kader perempuan di wilayah perdesaan.

Yang dimana bertujuna dapat mendidik kaum perempuan untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan desa.

Dalam hal ini, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai, pasar minggu ini merupakan suatu inisiatif dan gagasan yang baik dari ibu-ibu paradigta.

Inisiatif ini muncul, karena adanya sumber daya dalam mengembangkan sluruh potensi yang ada. Yang mana, di pasar ini para pedagang menjual sumber pertanian, buah-buahan, sayur mayur, perikanan.

"Langkah ini kedepannya akan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di desa. Saya nilai, rekayasa pasar ini sangat ilmiah sekali yang dihasilkan ibu-ibu paradigta,"

"Mereka berinisiatif untuk melakukan upaya merekayasa pasar, sehingga pasar ini bisa menjadi daya tarik bagi warga yang berkunjung", kata Muda Mahendrawan saat memantau aktivitas pasar pada Minggu (27/9/2020). 

Bupati menuturkan, jika pasar ini bisa menjadi magnet dan warga merasa enak untuk mereka bertransaksi, maka akan lebih memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi warga, apalagi kondisi pasar ini sangat strategis sekali.

Meski desa Pematang Tujuh berada jauh di ujung yang berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap dan berseberangan langsung dengan Kecamatan Teluk Pakedai.

"Saya rasa ini sangat tepat sekali bagi Kades di sini bersama PKK dan ibu-ibu paradigta menginisiatif membangun pasar ini. Ini merupakan suatu terobosan yang akan saya kawal kedepannya," 

"Saya kira ini perlu kita benahi lagi, karena pasar ini dimulai dan berproses dari nol, tentu kondisi ini perlu kita perbaiki lagi dengan menyediakan tenda agar aktivitas jual beli itu bisa lebih nyaman bagi warga. Apalagi pasar ini sangat dekat dengan sungai tempat hilir mudiknya nelayan dan petani yang mengantarkan hasil perikanan, sayur mayur mereka", tuturnya.

Kemuda Muda mengungkapkan bahwa, pasar ini akan menjadi model yang kedepannya akan diterapkan bagi desa-desa lainnya.

Dan desa-desa di Kecamatan lainnya juga bisa mengikuti pola dalam menginisiasi dan merekayasa pembentukan pasar minggu ini.

"Saya salut dengan alumni paradigta dan ini merupakan hasil didikan alumni paradigta yang memberikan ruang dan inisiatif serta gagasan dan saya sangat mengapresiasi desa Pematang Tujuh yang langsung laki respon,"

"Inilah yang dinamakan dengan otonomi desa yang bisa melakukan inisiatif dan gagasan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, Kubu Raya mampu memulihkan ekonomi masyarakat lebih produktif dengan hasil pertanian, perkebunan dan holtikultura", paparnya.

Bupati itupun berharap dipasar ini semakin banyak variasinya, tidak hanya dari yang mentah saja, juga dari pengelolahan produk-produk UKM.

Melainkan semua ini bisa dikemas dengan baik, maka pasar ini akan menjadi magnet wisata juga bagi Desa Rasau Jaya dan Desa Pematang Tujuh.

"Wisata itukan luas, ada wisata air dan wisata sungai, sehingga setiap orang singgah pasti ada pasarnya. Apa yang menjadi trip-trip persinggahan orang dan bisa membawa oleh-oleh,"

"Karena pasar itu bagian dari wisata yang dapat menyenangkan pengunjung", jelasnya. (*)

Penulis: Muzammilul Abrori Editor: Rivaldi Ade Musliadi

sumber : https://pontianak.tribunnews.com/2020/09/28/bupati-muda-harap-pasar-minggu-pematang-tujuh-jadi-contoh-desa-lain-untuk-mendorong-perekonomian?page=all