Bupati Kubu Raya Akan Wajibkan Penggunaan Bakul Anyaman Sebagai Pengganti Kotak

Selasa, 01 Desember 2020 | Kubu Raya

KUBU RAYA - Bupati Muda Mahendrawan mengatakan bahwa mulai 2021 mendatang akan mewajibkan penggunakan besek dan bakul anyaman sebagai pengganti kotak makanan berbahan kertas, styrofoam, dan plastik yang selama ini digunakan.

Apalagi saat ini kata Muda, Kabupaten Kubu Raya telah memiliki Kampung Bakol yang berada di Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

“Kita berpikir sederhana, bahwa kotak makanan yang selama ini digunakan baik kertas, styrofoam, maupun plastik itu tidak ada pabriknya di sini.

Berarti kan uangnya itu tidak lari ke masyarakat karena pabriknya tidak di sini," "Maka dengan adanya kampung bakol yang telah diresmikan itu sekaligus membuka peluang untuk masyarakat.

Ibaratnya akan ada penghasilan tambahan bagi warga,” tutur Muda Mahendrawan, pada Senin 30 November 2020.

Terkait pewajiban penggunaan besek dan bakul anyaman itu, kata Muda awalnya akan menyasar kepada kegiatan-kegiatan di lingkungan kerja Pemerintah Kabupaten Kubu Raya hingga di tingkat desa.

Dan untuk menunjang ketersediannya, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kubu Raya telah intens melakukan pelatihan menganyam di berbagai desa. Sebab bahan baku yang diperlukan juga cukup melimpah di Kubu Raya.

“Nah, kita berpikir yang pasti di depan mata.

Memang awal-awal itu sulit. Namanya pelatihan, semua melatih diri.

Namun insya Allah kalau sudah terlatih itu akan ringan. Inilah proses perjuangan kita masyarakat di Kubu Raya,” ujarnya.

Ia mengatakan nantinya jika penggunaan bakul telah masif, maka agenda-agenda di masyarakat pun diharapkan juga menggunakan bakul.

Sehingga yang terjadi kelak adalah saling membantu antar sesama masyarakat. “Nah, inilah sebenarnya konsep sederhana di mana masyarakat membantu masyarakat juga.

Pemerintah daerah ini hanya memancing, menstimuli supaya bergerak semua. Kami sifatnya hanya menggerakkan semua potensi,” sebutnya.

Muda Mahendrawan menilai kepastian keberadaan pasar sebelum suatu produk diciptakan adalah keharusan. Sehingga memberikan semangat kepada mereka yang memproduksi.

Karena itu, Perusahaan Umum Daerah (Perusda) yang nanti akan dibuat pemerintah kabupaten salah satu unit usahanya adalah menampung produk karya masyarakat termasuk bakul anyaman.

“Ada banyak sekali acara pemerintah kabupaten dan agenda-agenda di desa, kecamatan, dan organisasi. Berapa banyak kebutuhan kotak nasi dan kue,"

"Nah, nanti kita juga akan bikin Perusda yang salah satu unit usahanya akan menampung ini. Perusda tidak akan mengambil untung dari sini melainkan hanya menalangi punya masyarakat supaya uangnya bisa berputar,” terangnya.

Lebih jauh Muda mengatakan pembuatan bakul anyaman juga diharapkan menjadi opsi baru kegiatan generasi muda desa. Sekaligus upaya membangun mental wirausaha kaum muda.

“Minimal dia sudah bisa punya karakter yang kuat menjadi wirausahawan. Ini latihan mental juga untuk generasi muda,” sebutnya. Dirinya menilai saat ini ancaman pengangguran makin tinggi.

Dengan adanya program pembuatan bakul anyaman, angka pengangguran diharapkan dapat berkurang. “Dari anak-anak muda bisa kita buat kegiatan yang produktif dan bermanfaat.

Apalagi anak muda itu kreatif sehingga nantinya akan muncul karya-karya yang berbeda, tidak hanya buat bakul untuk nasi kotak,” katanya.

Sumber Berita klik disini