Kubu Raya - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) saat ini terus memaksimalkan transaksi keuangan pada 11 jenis pajak daerah dengan mengoptimalkan digitalisasi.

Kepala Bapenda Kubu Raya Lugito Suharno mengatakan, secara umum pembayaran pajak daerah dari 11 jenis pajak sudah dilakukan dengan sistem non tunai, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang melakukan pembayaran pajak dengan tunai.

“Kami juga sedang berusaha agar pembayaran semua jenis pajak itu bisa dilakukan seperti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan menggunakan Tokopedia, Alfa Mart, IndoMaret maupun Link Aja. Hal inilah yang masih menjadi kendala kami, sehingga masyarakat harus membayar 11 jenis pajak itu melalui mobile banking, ATM dan teller”, kata Lugito Suharno saat mendampingi Sekda Kubu Raya Yusran Anizam memimpin Rakor Pembentukan TP2DD di ruang rapat bupati, Selasa (12/4/2022).

Lugito menyampaikan, untuk pembayaran PBB ini, karena ada Nomor Obyek Pajak (NOP) maka akan memudahkan ketika akan dilakukan pembayaran dengan berbagai channel, sedangkan untuk pajak lainnya, karena nomornya berbeda-beda tentunya hal ini akan menjadi diskusi pihaknya.

“Untuk pembayaran retribusi ini langsung membayar ke teller dengan tunai. Bagi wajib pajak yang membayar melalui ATM, mobile banking belum bisa kita terapkan”, ujarnya.

Lugito menuturkan, untuk realiasasi pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang mana beberapa waktu lalu pihaknya sudah mendaftar ke Bank Kalbar namun sampai saat ini belum bisa terealisasi, pembayaran melalui ATM ada 10 persen, mobile banking 15 persen, Electronic Data Capture (EDC) masih nol, melalui FinTech 10 persen, Teller 60 persen, melalui Indomaret dan Alfamart 10 persen.

“Dengan sistem pembayaran pajak yang telah kita siapkan untuk masyarakat ini, Alhamdulillah, sampai saat ini kami tidak lagi melayani pembayaran dengan sistem tunai”, jelas Lugito.

sumber